Pokok-pokok Substansi Kajian ISBD
Ø Pendahuluan
Ø Pengertian Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Ø Konsep general education
Ø Konsep pendidikan umum di Indonesia
Ø Hakekat dan ruang lingkup MBB ISBD
Ø Manusia sebagai makhluk individu, sosial, ekonomi, politik, hukum dan psikologi
Ø Masalah sosial
Ø Stratifikasi sosial
Ø Kepribadian (personality)
Ø Modernisasi, globalisasi, universalisme
Ø Manusia dan cinta kasih
Ø Manusia dan keadilan
Ø Manusia dan penderitaan
Ø Manusia dan peradaban
Ø Manusia dan pandangan hidup (world view)
Ø Manusia sains dan teknologi
Ø Manusia dan lingkungan
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia).
Dari filsafat tersebut lahir tiga cabang ilmu pengetahuan, yaitu:
· Natural Science (ilmu-ilmu alam, meliputi: fisika, kimia, biologi, dll)
· Social Science (ilmu-ilmu sosial, meliputi: sejarah, politik, ekonomi, dll)
· Humanities (ilmu-ilmu budaya, meliputi: bahasa, agama, kesenian, dll)
Objek ilmu sosial adalah manusia, sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu sosial adalah focus of interest(pusat perhatian).
Ilmu budaya adalah
suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk budaya (homo humanus).
Sedangkan
masalah-masalah yang menyertainya sering disebut sebagai humanities
yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia
dan kebudayaan.
Fungsi
Pendidikan Nasional (UU No. 20 tahun 2003): mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan
dari Pendidikan Nasional adalah: berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Penyelenggaraan
pendidikan dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak
diskriminatif, menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajuan bangsa sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multi makna. Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Tanggung
jawab pendidikan masa depan tidak hanya meneruskan nilai-nilai dan
mentransfer IPTEK semata tetapi juga melahirkan warga negara
berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan, serta mempersiapkan
tenaga kerja profesional, kompetitif, produktif dalam konteks kehidupan
yang dinamis. Selain itu, Pendidikan Nasional diharapkan mampu mengubah
sistem berfikir, sikap hidup, dan perilaku berkarya individu maupun
kelompok dalam rangka memprakarsai perubahan sosial dan mendorong
perubahan ke arah kemajuan, adil, dan bebas.
Pada
materi sebelumnya telah disebutkan tentang kehidupan Indonesia Masa
Kini dan Keadaaan Pendidikan Indonesia Masa Kini. Dan kita semua tau
mengapa hal tersebut bisa terjadi, yaitu karena dampak negatif dari
globalisasi dan kemajuan IPTEK.
Untuk
mengantisipasi dampak negatif kemajuan IPTEK dan lajunya arus
globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta
didik dengan kemampuan dasar, diantaranya nilai-nilai kemandirian.
Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami,
memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya
baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara, maupun sebagai bagian dari alam.
Abad
20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa
sistem pendidikan modern yang sekuler telah menghasilkan para saintis
dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang
memiliki integritas kepribadian yang matang.
KONSEP PENDIDIKAN UMUM (General Education)
Yaitu:
Pendidikan
yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang
dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Program pendidikan yang membina dan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa dan mahasiswa.
Pedidikan umum,
merupakan pendidikan yang komprehensif, yaitu mendidik kepala, hati,
dan tangan(sasaran yang disentuh: rasio, rasa dan tingkah laku)
Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan Tujuan Pendidikan Umum:
A
complete person should be skilled in the use of speech, symbol and
gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating
object of esthetic significance, endowed with a rich and dicipliened
life in relation to self and others, able to make wise decision and to
judge between right and wrong and possed of an integral out look.
“Manusia
yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, simbol, isyarat,
dapat menerima informasi faktual, dapat melakukan dan mengapresiasi
objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan
dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang
bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta
memiliki pandangan yang integral.”
Yang Melatar Belakangi Lahirnya General Education
Reaksi
terhadap kecenderungan masyarakat modern yang mendewakan produk
teknologi dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Akibat dari produk Sistem Pendidikan Modern yang sekuleryaitu:
pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara
pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris
terabaikan.
Seharusnya, menurut Philip H. Phenix (1964:6), terdapat enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa:
Makna symbolics, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung.
Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris.
Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam.
Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk.
Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah.
Makna synoptics, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat.
“Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (pendidikan umum)”
Bagaimana General Education di Indonesia???
General
education/pendidikan umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh
para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu
disebut MKDU.
MKDU dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
MPK(Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi: Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewiraan Nasional), dan
MBB
(Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD,
IBD, dan IAD), IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)
Pengertian ISBD
ISBD
sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial
dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji
masalah sosial kemanusiaan dan budaya.
Selanjutnya mahasiswa peka, tanggap, kritis, serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
ISBD
sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sekaligus pula
memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial
yang terintegrasi.
ISBD
bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah
suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam
kehidupan manusia sebagai mkahluk sosial yang berbudaya, dan
masalah-masalah yang terwujud daripadanya.
Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) adalah salah satu mata kuliah umum
termasuk pada kelompok mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
ISBD
merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan
wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menanggapi dan memecahkan masalah
sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbul pada masyarakat.
Fungsi ISBD
Memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya
tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswwa pada
lingkungannya menjadi lebih besar.
Visi ISBD
Berkembangnya
mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka, dan arif dalam
memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai
estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Misi ISBD
Memberikan
landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka,
dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial
yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan
lingkungannya.
Landasan diadakannya ISBD di PTU:
1. Landasan historis
2. Landasan filosofis
3. Landasan yuridis formal
4. Landasan pedagogis
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa inggris insalah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devidedartinya terbagi. Jadi, individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kataindividium yang
berarti tak terbagi, jadi merupakan satu sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda
dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan
makhluk hewani apapun.
Dalam
kepribadiannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna
satu kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas
dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap
manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki
karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan, dan
cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.
PERSONALITY (KEPRIBADIAN)
Adalah
susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu
atau ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan
kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
Unsur-unsur personality:
· Pengetahuan: persepsi, apesepsi, pengamatan, konsep, fantasi
· Perasaan
· Drive (dorongan)
Pengetahuan: segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indera (unsur-unsur akal yang mengisi alam jiwa).
Persepsi: seluruh proses akal manusia yang sadar.
Apersepsi:
penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfokus pada
bagian-bagian khusus (mata dan telinga), diolah oleh fikir,digabung
dengan penggambaran lama lalu diproyek
Pokok-pokok Substansi Kajian ISBD
Ø Pendahuluan
Ø Pengertian Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Ø Konsep general education
Ø Konsep pendidikan umum di Indonesia
Ø Hakekat dan ruang lingkup MBB ISBD
Ø Manusia sebagai makhluk individu, sosial, ekonomi, politik, hukum dan psikologi
Ø Masalah sosial
Ø Stratifikasi sosial
Ø Kepribadian (personality)
Ø Modernisasi, globalisasi, universalisme
Ø Manusia dan cinta kasih
Ø Manusia dan keadilan
Ø Manusia dan penderitaan
Ø Manusia dan peradaban
Ø Manusia dan pandangan hidup (world view)
Ø Manusia sains dan teknologi
Ø Manusia dan lingkungan
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia).
Dari filsafat tersebut lahir tiga cabang ilmu pengetahuan, yaitu:
· Natural Science (ilmu-ilmu alam, meliputi: fisika, kimia, biologi, dll)
· Social Science (ilmu-ilmu sosial, meliputi: sejarah, politik, ekonomi, dll)
· Humanities (ilmu-ilmu budaya, meliputi: bahasa, agama, kesenian, dll)
Objek ilmu sosial adalah manusia, sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu sosial adalah focus of interest(pusat perhatian).
Ilmu budaya adalah
suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk budaya (homo humanus).
Sedangkan
masalah-masalah yang menyertainya sering disebut sebagai humanities
yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia
dan kebudayaan.
Fungsi
Pendidikan Nasional (UU No. 20 tahun 2003): mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan
dari Pendidikan Nasional adalah: berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Penyelenggaraan
pendidikan dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak
diskriminatif, menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajuan bangsa sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multi makna. Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Tanggung
jawab pendidikan masa depan tidak hanya meneruskan nilai-nilai dan
mentransfer IPTEK semata tetapi juga melahirkan warga negara
berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan, serta mempersiapkan
tenaga kerja profesional, kompetitif, produktif dalam konteks kehidupan
yang dinamis. Selain itu, Pendidikan Nasional diharapkan mampu mengubah
sistem berfikir, sikap hidup, dan perilaku berkarya individu maupun
kelompok dalam rangka memprakarsai perubahan sosial dan mendorong
perubahan ke arah kemajuan, adil, dan bebas.
Pada
materi sebelumnya telah disebutkan tentang kehidupan Indonesia Masa
Kini dan Keadaaan Pendidikan Indonesia Masa Kini. Dan kita semua tau
mengapa hal tersebut bisa terjadi, yaitu karena dampak negatif dari
globalisasi dan kemajuan IPTEK.
Untuk
mengantisipasi dampak negatif kemajuan IPTEK dan lajunya arus
globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta
didik dengan kemampuan dasar, diantaranya nilai-nilai kemandirian.
Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami,
memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya
baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara, maupun sebagai bagian dari alam.
Abad
20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa
sistem pendidikan modern yang sekuler telah menghasilkan para saintis
dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang
memiliki integritas kepribadian yang matang.
KONSEP PENDIDIKAN UMUM (General Education)
Yaitu:
Pendidikan
yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang
dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Program pendidikan yang membina dan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa dan mahasiswa.
Pedidikan umum,
merupakan pendidikan yang komprehensif, yaitu mendidik kepala, hati,
dan tangan(sasaran yang disentuh: rasio, rasa dan tingkah laku)
Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan Tujuan Pendidikan Umum:
A
complete person should be skilled in the use of speech, symbol and
gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating
object of esthetic significance, endowed with a rich and dicipliened
life in relation to self and others, able to make wise decision and to
judge between right and wrong and possed of an integral out look.
“Manusia
yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, simbol, isyarat,
dapat menerima informasi faktual, dapat melakukan dan mengapresiasi
objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan
dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang
bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta
memiliki pandangan yang integral.”
Yang Melatar Belakangi Lahirnya General Education
Reaksi
terhadap kecenderungan masyarakat modern yang mendewakan produk
teknologi dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Akibat dari produk Sistem Pendidikan Modern yang sekuleryaitu:
pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara
pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris
terabaikan.
Seharusnya, menurut Philip H. Phenix (1964:6), terdapat enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa:
Makna symbolics, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung.
Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris.
Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam.
Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk.
Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah.
Makna synoptics, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat.
“Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (pendidikan umum)”
Bagaimana General Education di Indonesia???
General
education/pendidikan umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh
para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu
disebut MKDU.
MKDU dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
MPK(Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi: Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewiraan Nasional), dan
MBB
(Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD,
IBD, dan IAD), IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)
Pengertian ISBD
ISBD
sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial
dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji
masalah sosial kemanusiaan dan budaya.
Selanjutnya mahasiswa peka, tanggap, kritis, serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
ISBD
sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sekaligus pula
memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial
yang terintegrasi.
ISBD
bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah
suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam
kehidupan manusia sebagai mkahluk sosial yang berbudaya, dan
masalah-masalah yang terwujud daripadanya.
Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) adalah salah satu mata kuliah umum
termasuk pada kelompok mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
ISBD
merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan
wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menanggapi dan memecahkan masalah
sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbul pada masyarakat.
Fungsi ISBD
Memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya
tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswwa pada
lingkungannya menjadi lebih besar.
Visi ISBD
Berkembangnya
mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka, dan arif dalam
memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai
estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Misi ISBD
Memberikan
landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka,
dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial
yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan
lingkungannya.
Landasan diadakannya ISBD di PTU:
1. Landasan historis
2. Landasan filosofis
3. Landasan yuridis formal
4. Landasan pedagogis
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa inggris insalah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devidedartinya terbagi. Jadi, individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kataindividium yang
berarti tak terbagi, jadi merupakan satu sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda
dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan
makhluk hewani apapun.
Dalam
kepribadiannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna
satu kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas
dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap
manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki
karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan, dan
cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.
PERSONALITY (KEPRIBADIAN)
Adalah
susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu
atau ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan
kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
Unsur-unsur personality:
· Pengetahuan: persepsi, apesepsi, pengamatan, konsep, fantasi
· Perasaan
· Drive (dorongan)
Pengetahuan: segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indera (unsur-unsur akal yang mengisi alam jiwa).
Persepsi: seluruh proses akal manusia yang sadar.
Apersepsi:
penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfokus pada
bagian-bagian khusus (mata dan telinga), diolah oleh fikir,digabung
dengan penggambaran lama lalu diproyeksiikan sebagai gambaran baru
dengan pengertian baru.
Pengamatan:
suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada hal yang menarik (lebih
terpusat / lbih intensif), pada bagian – bagian khusus tadi. Pemusatan
akal yang lebih intensif ini kita namakan pengamatan.
Konsep:
menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan
bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis.
Fantasi: penggambaran yang tidak realistik.
Sub-Conscious (Bawah Sadar) dan Unconcious (Tak Sadar)
Segala
unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kasadaran manusia akibat
larut dan terpecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi
menyusun dan menatanya.
Perasaan
Persepsi-persepsi
dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negatif.
Diakibatkan dari adanya unsur penilaian yang menjadikan positif dan
negatif.
Drive (dorongan)
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
2. Seks
3. Mencari makan
4. Beinteraksi
5. Meniru
6. Berbakti
7. Keindahan
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia
sebagai makhluk individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam
menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada
manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi
dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial
atau makhluk bermasyarakat.
siikan sebagai gambaran baru
dengan pengertian baru.
Pengamatan:
suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada hal yang menarik (lebih
terpusat / lbih intensif), pada bagian – bagian khusus tadi. Pemusatan
akal yang lebih intensif ini kita namakan pengamatan.
Konsep:
menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan
bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis.
Fantasi: penggambaran yang tidak realistik.
Sub-Conscious (Bawah Sadar) dan Unconcious (Tak Sadar)
Segala
unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kasadaran manusia akibat
larut dan terpecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi
menyusun dan menatanya.
Perasaan
Persepsi-persepsi
dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negatif.
Diakibatkan dari adanya unsur penilaian yang menjadikan positif dan
negatif.
Drive (dorongan)
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
2. Seks
3. Mencari makan
4. Beinteraksi
5. Meniru
6. Berbakti
7. Keindahan
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia
sebagai makhluk individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam
menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada
manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi
dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial
atau makhluk bermasyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar